Selasa, 17 Juni 2014

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan ini adalah dua unsur yang saling terkait satu sama lain. Tidak dapat di elakkan bahwa kedua unsur tersebut tidak mungkin dalam keadaan terpisah. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan sedemikian rupa menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya mulanya tercipta karena suatu perilaku sehari hari yang menjadi suatu kebiasaan, yang akhirnya banyak sekali ragam dan macamnya.

Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:

1.  Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
2.  Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
3.  Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara sprititual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4.  Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84).

  Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:

1.  Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.

2.  Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.

3.  Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).


sedangkan Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.

Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia

sumber

  • http://ardhinurkiswanto.blogspot.com/2014_06_16_archive.html
  • http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
  • http://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/

0 komentar:

Posting Komentar